17 Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia, Ada di Asia hingga Antartika

4 Jan 2024 4 min read No comments Blog

 Bandara menjadi tempat bagi pesawat untuk melakukan pendaratan dan lepas landas. Dalam pembangunannya, bandara tidak hanya mementingkan fasilitas yang lengkap bagi penumpang dan faktor kemegahannya saja, tetapi juga memperhatikan aspek tata letak geografis.

Unsur geografis pada bandara ini memengaruhi tingkat keselamatan dan kenyamanan penerbangan. Namun, tidak sedikit bandara yang justru dibangun di area tidak biasa, seperti di pegunungan maupun pantai. Lantas, di mana sajakah landasan pesawat paling berbahaya di dunia?

Daftar Landasan Pesawat Paling Berbahaya di Dunia

Dikutip dari Forbes, berikut 17 bandara paling berbahaya di dunia:

1. Bandara Lukla, Nepal

Bandara Lukla atau juga dikenal dengan nama Bandara Tenzing-Hillary terletak di dekat Gunung Everest, Nepal.

Berada di antara pegunungan dengan landasan pacu sangat pendek, pendaratan pesawat di bandara ini sangatlah menegangkan. Bandara ini memiliki landasan pacu satu arah dengan panjang hanya 1.600 kaki.

2. Bandara Toncontin, Honduras

Pesawat yang akan mendarat di Bandara Toncontin harus menghadapi tikungan tajam. Bandara ini terletak di ketinggian 1.090 meter dengan landasan pacu tunggal sepanjang 1.870 meter.

Salah satu bandara yang mempunyai landasan terpendek di dunia ini mendapatkan kritikan dari sejumlah pihak karena dinilai berbahaya.

3. Bandara Paro, Bhutan

Otoritas Bhutan hanya mengizinkan 17 pilot tersertifikasi untuk mendaratkan pesawat di Bandara Paro.

Pasalnya, bandara ini dikelilingi gunung setinggi 18.000 kaki dengan landasan pacu sepanjang 6.500 kaki dan memungkinkan penerbangan pada siang hari saja. Tak hanya itu, pesawat harus mampu bermanuver di antara pegunungan dengan kemiringan 45 derajat sebelum mencapai daratan.

4. Bandara Saba, Kepulauan Karibia

Bandara Saba terletak di Pulau Saba, Kepulauan Karibia Belanda. Bandara ini hanya mempunyai landasan pacu sepanjang 1.300 kaki.

Hanya pilot terlatih dan berpengalaman yang diperbolehkan mendaratkan pesawat di sini karena juga harus menghadapi tebing curang di sekelilingnya.

5. Bandara Internasional Courchevel, Prancis

Dengan panjang landasan 1.700 kaki dan kemiringan ke bawah sebesar 18,5 derajat, pesawat harus mampu melakukan lepas landas yang sulit di Bandara Internasional Courchevel.

Tak hanya itu, bandara ini juga tidak menyediakan lampu atau bantuan instrumen, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pendaratan saat cuaca buruk.

6. Bandara Internasional Wellington, Selandia Baru

Salah satu landasan pesawat paling berbahaya di dunia juga terdapat di Bandara Internasional Wellington, Selandia Baru. Bandara ini berada di daerah pegunungan yang dikenal memiliki angin kencang sehingga menyulitkan pilot untuk mengontrol burung besi. Landasan pacu di bandara ini sepanjang 6.531 kaki.

7. Bandara McMurdo, Antartika

Landasan pacu Bandara McMurdo dibangun di Semenanjung Hut Point, Pulau Ross, Antartika. Seluruh area pendaratan dan lepas landas pesawat di bandara ini diselimuti salju. Selain itu, pilot harus mampu mengendarai pesawat dalam kondisi gelap gulita selama musim dingin lantaran tidak ada listrik.

8. Bandara Internasional Putri Juliana, Sint Maarten

Bandara Internasional Putri Juliana berdekatan dengan Pantai Maho, Sint Maarten. Sebelum melakukan pendaratan di landasan pacu sepanjang 7.100 kaki, pesawat harus melewati ratusan pengunjung pantai yang terlihat hanya beberapa meter di atas kepala.

9. Bandara Narsarsuaq, Greenland

Bandara Narsarsuaq terletak di sisi selatan Greenland. Bandara ini dikenal karena angin kencangnya yang mengancam pendaratan di atas landasan pacu sepanjang 6.000 kaki.

10. Bandara Gisborne, Selandia Baru

Bandara Gisborne memiliki landasan pacu yang berpotongan dengan jalur kereta api. Pendaratan pesawat di bandara ini dikoordinasikan dengan jadwal kereta api guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

11. Bandara Internasional Barra, Skotlandia

Bandara Internasional Barra berada di pantai di teluk dangkal Traigh Mhor, Skotlandia. Sebelum menyentuh daratan, pilot bisa berhadapan dengan cuaca buruk dan air pasang. Landasan pacunya yang hanya berjarak lima kaki di atas permukaan laut, rentan terendam air laut saat pasang.

12. Bandara Tioman, Malaysia

Bandara Tioman memiliki landasan pesawat paling berbahaya di dunia. Bandara yang berada di Malaysia ini mengharuskan pilot untuk membelokkan pesawat secara cepat hingga 90 derajat agar sejajar dengan landasan pacu. Pendaratan satu arah juga harus dilakukan segera karena terdapat tebing di ujung landasan.

13. Bandara Internasional Gibraltar

Pendaratan di Bandara Gibraltar tidak terlalu sulit untuk dilakukan di atas landasan sepanjang 5.500 kaki. Akan tetapi, landasan utamanya bersinggungan dengan jalan utama kota, sehingga harus ditutup saat jadwal pesawat mendarat. Ujung landasannya juga berakhir di tepi laut.

14. Bandara Madeira, Portugal

Landasan pesawat di Bandara Madeira dibangun di atas lautan dan berdekatan dengan tebing. Lebih dari 180 kolom menahan landasan pacu dengan beban kejut yang luar biasa saat pesawat mendarat. Hanya pilot yang telah menyelesaikan pelatihan lanjutan yang diperbolehkan terbang di bandara ini.

15. Bandara Congonhas, Brasil

Bandara Congonhas di San Paolo, Brasil populer di kalangan pilot karena landasan pacunya yang pendek. Berada di kota yang padat dengan bangunan menjulang tinggi dan memiliki landasan yang licin, pesawat berisiko mengalami kecelakaan fatal.

16. Bandara Svalbard, Norwegia

Bandara Svalbard mempunyai landasan pacu sepanjang 8.000 kaki yang dibangun di atas es. Di bawah landasan, terdapat saluran yang mengalirkan air dari gunung. Selain berhadapan dengan area yang licin, pilot juga harus mampu mengendarai pesawat dengan penerangan yang minim.

17. Bandara Regional Telluride, Amerika Serikat

Salah satu landasan pesawat paling berbahaya di dunia juga berada di Bandara Telluride, Amerika Serikat. Bandara ini terletak di ketinggian 9.070 kaki dengan tebing terjal setinggi 1.000 kaki di kedua ujung landasan.

Saat musim dingin, pesawat harus menghadapi turbulensi vertikal yang disebabkan oleh angin pegunungan.

sumber: tempo.co

Author: Gianusa

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *