Wisata NTT, Wajib Kunjungi 5 Desa Eksotis ini Saat Liburan ke Labaun Bajo,Bakal Tak Nyesal

5 Jan 2025 3 min read No comments Info Wisata
Featured image

 Keindahan Labuan Bajo , Nusa Tenggara Timur tidak hanya pada Taman Nasional Komodo, ada sisi lain di Pulau Flores yang bisa menjadi bagian dari perjalanan wisata saat liburan ke Labuan Bajo .

Ada sejumlah desa ikonnik yang wajib dikunjungi saat liuran ke Labuan. Di desa-desa itu, wisatwan bisa merasakan ketenangan dimana asyarakat hidup dengan alam.  Dan, wisatawan yang mengunjungi desa-desa ini tak bakal menyesal

Setidaknya ada lima desa yang wajib dkunjungi  seperti dikutip dari Indonesatravel

1. Desa Wae Rebo

Pemandangan alam desa Wae Rebo yang cantik (pariwisata.manggaraikab.go.id)

Mau mampir ke desa dengan situs warisan dunia? Yuk, berkunjung ke Desa Wae Rebo. Desa yang dijuluki sebagai ”desa di atas awan” ini terletak di Kampung Satar Lenda, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.

Upaya menjaga keberlanjutan lingkungan di desa ini antara lain dengan dibatasinya penggunaan listrik, memproduksi makanan yang bersumber dari lahan perkebunan setempat, serta kearifan lokal yang terdapat pada detail arsitektur tradisionalnya.

Di desa ini terdapat tujuh rumah adat “Mbaru Niang” yang diakui sebagai situs warisan budaya dunia. Makin menarik untuk dikunjungi, kan?

 

2. Desa Bena

Lanskap Kampung Adat Bena, Ngada, Flores, NTT, Selasa (15/6/2011). Kampung berusia sekitar 1.200 tahun ini kental dengan arsitektur kuno dan budaya megalitik. (KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO)

Tahukah Anda , kalau di sekitar Labuan Bajo ada sebuah perkampungan megalitikum? Iya, perkampungan tersebut adalah Desa Bena yang terletak di Kecamatan Aimere,  Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Lokasinya yang berada di puncak bukit dengan latar belakang Gunung Inerie membuat desa ini memiliki pesona tersendiri. Desa ini masih mempertahankan suasana desa dan gaya hidup warisan leluhur mereka seperti rumah tradisional yang dibuat dari material alami serta sumber konsumsi yang berasal dari perkebunan setempat.

Kalau Sobat Pesona main ke sini, akan terasa seperti menjejakkan kaki kembali ke masa purbakala.

 

3. Desa Tololela

Musik Bombardom di Kampung Adat Tololela, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. (KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)

Wisatwan ingin menikmati budaya dan alam desa yang autentik? Coba mampir ke Desa Tololela. Desa yang terletak di Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur ini bersemayam di kaki Gunung Inerie.

Adat dan budaya di desa ini masih sangat kental, salah satunya terlihat dari bentuk rumah tradisional yang unik, terbuat dari kayu dengan beratapkan ilalang.

Penggunaan bahan alami dan lokal untuk kehidupan sehari-hari masyarakat adalah warisan leluhur yang dijaga keberlanjutannya. Di desa ini juga terdapat bangunan historis yaitu berupa kuburan batu tua lancip yang terletak di tengah lapangan dan Ngadu Baga atau miniatur bangunan yang didedikasikan untuk menghormati Bapa (Ngadu) dan Ibu (Baga). Wah, sangat menarik ya, Sobat Pesona.

 

4. Desa Cancar

Persawahan Londok di Cancar, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores. (www.etnoflores.worldpress.com)

Mari menghirup udara segar pesawahan nan luas di Desa Cancar yang terletak di Kecamatan Ruteng Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Desa ini memiliki daya tarik utama yaitu area persawahan yang berbentuk jaring laba-laba dan disebut “Lodok” oleh masyarakat setempat. Profesi sebagian besar masyarakat desa adalah sebagai petani. Mereka mengelola area persawahan ini dengan sistem khusus yang disebut “Lingko” , yang mengatur pembagian dalam pengelolaan sawah yang dilakukan oleh ketua adat kepada masyarakatnya. Sistem ini juga dijaga keberlanjutannya karena membawa manfaat bagi masyarakat setempat.

 

5. Desa Wologai

Kampung Adat Wologai, Desa Wologai Tengah, Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT, Senin, (9/10/2023), termasuk ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan Nusantara. (KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR)

Desa adat lain yang perlu Sobat Pesona kunjungi saat liburan di Labuan Bajo adalah Desa Wologai yang terletak di Kabupaten Ende. Desa yang berdiri di puncak bukit yang dikelilingi perbukitan hijau nan luas ini diperkirakan sudah ada sejak sekitar 800 tahun yang lalu.

Desa Wologai juga memiliki rumah adat yang khas. Uniknya adalah setiap rumah dihiasi dengan ukiran yang menunjukkan kehidupan sehari-hari penduduk setempat.

Desa ini juga menjalankan beberapa ritual tradisional, seperti ritual panen di bulan April “Keti Uta” dan ritual menumbuk padi di bulan September “Ta’u Nggua”.

Masyarakat setempat menjaga lingkungan tetap asli yaitu dengan merawat rumah adat serta senantiasa menggunakan bahan alami dalam kehidupan sehari-hari.

 

Wah, ternyata desa-desa di Labuan Bajo di atas memang sangat disayangkan kalau dilewatkan ya, Sobat Pesona. Dengan mengunjungi desa-desa di atas, Sobat Pesona juga turut andil dalam mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan di desa-desa tersebut. Yuk, kunjungi!

Dan ingat, saat jalan-jalan ke luar rumah, selalu terapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga kebersihan tangan, dan menjaga jarak. Lalu, yang tak kalah penting, yuk segerakan vaksinasi booster agar imun kita semakin kuat!

Sumber: Pos Kupang.com

Author: Gerai Kendhil

Share:

Leave a Reply