5 Peradaban yang Memiliki Sistem Penulisan Terunik di Dunia 

Sejarah peradaban manusia tidak hanya tentang bangunan megah atau perang besar, tapi juga tentang bagaimana manusia menciptakan cara untuk berkomunikasi dan mencatat pengetahuan mereka. Sistem penulisan adalah salah satu pencapaian terbesar dalam sejarah, dan beberapa peradaban kuno mengembangkan sistem yang begitu unik sehingga masih memukau hingga hari ini. Dari hieroglif Mesir hingga aksara Cina kuno, mari kita telusuri lima peradaban dengan sistem penulisan paling menarik yang pernah ada.

Iklan – Scroll untuk Melanjutkan

Setiap sistem penulisan ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga mencerminkan budaya, kepercayaan, dan cara berpikir masyarakat pada masanya. Beberapa di antaranya bahkan masih memengaruhi tulisan modern yang digunakan saat ini. Yuk, simak perjalanan menarik ini dan temukan keunikan dari masing-masing sistem penulisan tersebut!

1. Hieroglif Mesir

ilustrasi Hieroglif Mesir (commons.wikimedia.org/Vania Teofilo)

Hieroglif Mesir adalah salah satu sistem penulisan tertua dan paling ikonik di dunia. Tulisan ini terdiri dari ribuan simbol yang menggambarkan benda, hewan, dan manusia, serta memiliki makna fonetik dan ideografis. Hieroglif sering ditemukan di dinding piramida, kuil, dan makam, menunjukkan betapa pentingnya tulisan ini dalam kehidupan spiritual dan administratif masyarakat Mesir kuno.

Menurut para ahli, hieroglif digunakan selama lebih dari 3.000 tahun sebelum akhirnya menghilang seiring dengan berakhirnya peradaban Mesir kuno. Salah satu hal paling menarik tentang hieroglif adalah kemampuannya untuk menggabungkan seni dan tulisan, membuatnya tidak hanya fungsional tetapi juga indah dipandang. Dilansir dari History.com, hieroglif baru berhasil dipecahkan pada abad ke-19 setelah penemuan Batu Rosetta, yang menjadi kunci untuk memahami tulisan kuno ini.

2. Aksara paku cuneiform Sumeria

ilustrasi aksara paku cuneiform Sumeria (commons.wikimedia.org/Osama Shukir Muhammed Amin)

Cuneiform, yang berarti “berbentuk baji,” adalah sistem penulisan pertama yang dikenal dalam sejarah manusia. Dikembangkan oleh peradaban Sumeria di Mesopotamia sekitar 3.200 SM, tulisan ini awalnya digunakan untuk mencatat transaksi perdagangan dan persediaan barang. Seiring waktu, cuneiform berkembang menjadi alat untuk menulis sastra, hukum, dan bahkan surat pribadi.

Yang membuat cuneiform unik adalah cara penulisannya, yaitu dengan menekan stylus (alat tulis) ke dalam lempengan tanah liat basah, menghasilkan simbol-simbol berbentuk baji. Dilansir dari Britannica, cuneiform digunakan oleh berbagai peradaban di Mesopotamia, termasuk Babilonia dan Asyur, selama lebih dari 3.000 tahun. Sistem ini akhirnya tergantikan oleh alfabet yang lebih praktis, tetapi pengaruhnya tetap terasa dalam perkembangan tulisan modern.

3. Aksara Maya

ilustrasi aksara Maya (commons.wikimedia.org/Juan Carlos Fonseca Mata)

Aksara Maya adalah salah satu sistem penulisan paling kompleks yang pernah diciptakan. Berbeda dengan alfabet modern, aksara ini menggunakan kombinasi logogram (simbol yang mewakili kata) dan simbol fonetik untuk membentuk kata dan kalimat. Tulisan ini ditemukan di berbagai prasasti, tembikar, dan naskah kuno yang menceritakan sejarah, mitologi, dan astronomi suku Maya.

Sayangnya, banyak naskah Maya yang dihancurkan selama penjajahan Spanyol, membuat upaya untuk memecahkan aksara ini menjadi lebih sulit. Namun, berkat penelitian modern, sekitar 90% aksara Maya telah berhasil diuraikan. Dilansir dari National Geographic, aksara ini tidak hanya digunakan untuk mencatat peristiwa sejarah, tetapi juga untuk meramalkan masa depan berdasarkan kalender Maya yang terkenal.

4. Aksara Cina kuno

ilustrasi aksara CIna kuno (commons.wikimedia.org/Kcx36)

Aksara Cina adalah salah satu sistem penulisan tertua yang masih digunakan hingga hari ini. Berbeda dengan alfabet, aksara Cina menggunakan karakter yang mewakili kata atau suku kata. Setiap karakter memiliki arti dan cara pengucapan yang unik, membuat sistem ini sangat kompleks namun kaya akan makna.

Menurut World History Encyclopedia, aksara Cina pertama kali muncul sekitar 1.200 SM selama Dinasti Shang. Yang menarik, meskipun bahasa lisan Cina telah mengalami banyak perubahan, aksara tulisnya tetap relatif konsisten selama ribuan tahun. Hal ini memungkinkan orang modern untuk membaca teks-teks kuno dengan bantuan kamus dan pengetahuan yang tepat.

5. Rongo-Rongo Pulau Paskah

ilustrasi rongo-rongo (commons.wikimedia.org/Penarc)

Rongo-rongo adalah sistem penulisan misterius yang ditemukan di Pulau Paskah. Tulisan ini terdiri dari serangkaian simbol yang diukir pada papan kayu, dan hingga saat ini, belum ada yang berhasil memecahkan artinya sepenuhnya. Beberapa ahli percaya bahwa rongo-rongo digunakan untuk mencatat sejarah, mitologi, atau ritual keagamaan masyarakat Rapa Nui.

Dilansir dari Smithsonian Magazine, salah satu alasan mengapa rongo-rongo sulit dipecahkan adalah karena hanya sedikit contoh tulisan ini yang selamat dari waktu dan kerusakan. Selain itu, tidak ada catatan atau penutur asli yang bisa menjelaskan makna dari simbol-simbol tersebut. Meski begitu, rongo-rongo tetap menjadi bukti betapa kreatifnya manusia dalam menciptakan cara untuk berkomunikasi.

Sistem penulisan adalah jendela untuk memahami cara berpikir dan budaya peradaban kuno. Dari hieroglif Mesir yang penuh simbol hingga rongo-rongo yang masih misterius, setiap sistem memiliki cerita dan keunikan tersendiri. Meskipun beberapa tulisan ini sudah tidak digunakan lagi, warisannya tetap hidup dan menginspirasi generasi modern.

Mempelajari sistem penulisan kuno tidak hanya memperkaya pengetahuan tentang sejarah, tetapi juga mengingatkan kita akan betapa pentingnya komunikasi dalam membangun peradaban. Jadi, mana sistem penulisan yang paling menarik menurutmu? Yuk, terus eksplorasi dan temukan lebih banyak fakta menarik lainnya!

Artikel ini telah tayang di Idntimes.com dengan judul “5 Peradaban yang Memiliki Sistem Penulisan Terunik di Dunia “.

sumber: https://www.idntimes.com